Jumat, 26 Juni 2009

Kenapa Jantung Jacko Mendadak Berhenti?


Artikel Terkait:
Tidak Ditemukan Trauma pada Jenazah Michael Jackson
Michael Jackson Selevel Muhammad Ali
Jackson Juga Dermawan Tak Terlupakan
Jackson Meninggalkan Utang Rp 4 Triliun
Inilah Penyebab Kematian Michael Jackson
Sabtu, 27 Juni 2009 | 08:11 WIB
CHICAGO, KOMPAS.com — Kematian ikon musik pop Michael Jackson akibat serangan jantung, Jumat dini hari WIB, telah membangkitkan keingintahuan orang mengenai apa penyebab kematiannya itu.


AFP/TIMOTHY A CLARY
Bintang penyanyi Amerika Serikat, Michael Jackson, dalam salah satu aksinya pada konser amal Democratic National Committee bertajuk A Night at the Apollo di gedung terkemuka Apollo Theater, New York, 24 April 2002. Jackson (50) dilaporkan meninggal, Kamis (25/6), akibat serangan jantung di Los Angeles.

Mungkin perlu berminggu-minggu untuk menunggu hasil otopsi bisa mengungkapkan faktor sebenarnya yang membuat denyut jantung biduan ini berhenti seketika.

Salah satu penyebab telah dilaporkan oleh laman selebriti TMZ.com bahwa Michael telah menyuntikkan obat penenang Demerol sebelum kemudian terkena serangan jantung.

Spekulasi lain menyebutkan, penyebabnya adalah kombinasi Demerol dan Oxycontin, obat penenang kuat lainnya yang merupakan salah satu dari yang paling umum disalahgunakan.

Berikut beberapa fakta mengenai serangan jantung dan kedua obat penenang tersebut.

Demerol
Serangan jantung terjadi manakala denyut jantung berhenti menyalurkan darah. Pada 80 persen kasus, penyebabnya adalah penyakit jantung, tetapi obat penenang narkotik seperti Demerol bisa menimbulkan serangan jantung.

Dr Daniel Simon, Kepala Kardiologi University Hospitals Case Medical Center di Cleveland, mengatakan, jika Jackson telah diinjeksi terlalu banyak Demerol, maka obat inilah yang menyebabkan napasnya berhenti, satu kondisi yang harus ditangani dengan bantuan pernapasan.

"Skenario yang paling sering terjadi dengan Demerol adalah berhentinya saluran pernapasan karena udara habis dipompa untuk bernapas," kata Simon dalam satu wawancara via telepon.

Dia menyatakan bahwa kandungan oksigen yang rendah dalam darah bisa memicu detak jantung mematikan yang dikenal dengan sebutan ventricular fibrillation (kekacauan arus listrik pada jantung), di mana jantung berdenyut tetapi tidak mengalirkan darah. "Tanpa CPR dan defibrillator, anda tak punya peluang selamat," kata Simon.

Obat penenang

ABC News melaporkan bahwa Michael Jackson kecanduan obat penenang dan mungkin telah menggunakan Demerol yang dicampurkan dengan Oxycontin.

Kardiolog dari Klinik Cleveland Clinic dan mantan Presiden Heart Rhythm Society, Dr Bruce Lindsay, menyatakan, jika dikombinasikan, kedua obat penenang itu akan memicu terjadinya serangan jantung.

"Jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya, obat ini akan benar-benar menekan sistem nerves pusat sehingga pasien ambruk dalam tidur panjang atau bahkan koma. Dan jika daya tampung sistem pernapasannya terlalu dalam tertekan, maka napasnya berhenti," kata Lindsay.

"Jika dia berhenti bernapas, maka jelas jantung disebut terkena serangan kardial, tapi bukan karena masalah jantung utama. Itu sederhana saja terjadi karena pola kematian final adalah jantung berhenti berdenyut."

Penyakit jantung

Simon mengungkapkan bahwa banyak media mencari alasan yang eksotis untuk menjelaskan kematian Michael karena dia masih muda, padahal umur 50-an tidaklah terlalu muda untuk bisa terkena serangan jantung.

"Banyak orang terkejut ternyata di usia ke-50 mereka terkena jantung. 30 persen serangan jantung terjadi pada orang yang mengalaminya di gejala pertama penyakit jantung," kata Simon.

"Saat otopsi dilakukan, hal pertama yang mesti diperhatikan penguji medis adalah bintik pada otot jantung yang menunjukkan bekas serangan jantung," kata Simon,

Dia mengungkapkan, 25 persen pasien yang terkena serangan jantung, sebelumnya mengalami serangan tanpa diketahuinya. "Nah bintik itulah yang akan menerangkan hal itu."



Sumber : Antara

kumpulan blog-blog Indonesia

KampungBlog.com - Kumpulan Blog-Blog Indonesia

One Love